FPsi SCU Berikan Dampingan Psikologi Guru dan Siswa Sekolah

FPsi SCU Berikan Dampingan Psikologi Guru dan Siswa Sekolah

Fakultas Psikologi (FPsi) Soegijapranata Catholic University (SCU) sedang gencar dalam mendorong pendampingan kepada guru dan siswa sekolah. Komitmen tersebut diwujudkan dengan menggandeng PKBM EduHouse dan Sekolah Permata Bangsa.

Kedua sekolah tersebut telah melaksanakan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) bersama Dekan FPsi SCU, Dr. Kristiana Haryanti. Dr. Kristiana menadantangani PKS tersebut bersama Manajer Sekolah Permata Bangsa, Arditya Dian Andika, MSi, Akt dan Kepala PKBM EduHouse, Siti Azariah Linggayani Soentoro, MPd. Penandatanganan tersebut dilaksanakan di Gedung Antonius, Kampus 1 SCU Bendan pada Rabu, 19 Juni 2024.

Nantinya, kedua sekolah akan membuka lapangan kepada FPsi SCU untuk melakukan praktik psikologi dalam berbagai bentuk. Praktiknya sendiri akan dilakukan pada jenjang pra-sekolah hingga pendidikan menengah.

Praktik ini pun salah satunya berwujud program pemagangan yang dibuka untuk mahasiswa FPsi SCU. Melalui program magang, FPsi SCU akan mengirimkan mahasiswanya untuk memberikan pendampingan psikologi kepada para siswa di kedua sekolah. Pendampingan tersebut khususnya untuk mendorong pengembangan pribadi siswa di sana.

Bukan hanya program magang, para dosen FPsi SCU nantinya juga akan memberikan pendampingan psikologi di sana. Hal tersebut diwujudkan melalui program pengabdian masyarakat yang berfokus pada psikologi pendidikan dasar dan menengah.

Salah satunya yakni dengan mengadakan berbagai pelatihan guna mendukung kompetensi para guru dan konselor. Selain itu, kegiatan lainnya yang bermanfaatan untuk mengatasi masalah psikologi akan turut serta dilakukan di kedua sekolah. Adapun beberapa di antaranya seminar hingga pemberian rekomendasi terhadap kasus psikologi.

Bersamaan dengan itu, program penelitian juga akan dilakukan dosen FPsi SCU khususnya yang berkaitan dengan masalah belajar dan perkembangan siswa di sana. Agenda kerja sama pun nantinya juga akan mengundang keterlibatan mahasiswa.

“Teman-teman dari sekolah jika membutuhkan bantuan terkait psikolog, kami bisa kirimkan dosen atau mahasiswa. Pelatihan atau training seperti outbound atau sejenisnya bisa mahasiswa kami yang terlatih untuk mendampingi,” ujar Dr. Kristiana.